March 2013

Maret ke 14 di 2013 ini Sahabat Ilmu Jambi atau lebih sering kami singkat menjadi SIJ, melakukan perjalanan ke Desa Rukam. Sebuah Desa yang jauh dari akses kendaraan, bisa dibilang seperti itu karena jalan menuju kesana lumayan extrame dan jarang ada angkutan umum kesana. Bukan jarang lagi sebenarnya, tapi memang tidak ada, hanya kendaraan pribadi atau sewaan yang mau kesana. Perjalanan ke Desa Rukam ini mempunyai tujuan yang yaitu melaksanakan pendampingan dengan adik-adik yang ada disana. Pertama, khususnya saya sendiri sebagai yang menulis ini tidak punya niat pergi kesana, karena mendengarkan cerita tentang perjalanan menju kesana yang katanya cukup melelahkan, terlebih saya susah dapat izin dari orang tua. Akan tetapi berkat semua relawan SIJ yang kece, baik, imut-imut, tapi kadang juga ngesalin lah, saya bisa ikut serta pergi ke Desa Rukam dan menikmati setiap detik perjalanan menuju kesana. Menikmati hamparan luas pohon akasia, menikmati sungai dan udara yang berbeda. Sayang saya tidak sempat men-dokumentasi-kan ketika kami diperjalanan, karena jalan yang berkerikil tidak memungkinkan kami untuk berfoto-foto.
Tepat jam 11 lebih kurang kami melakukan perjalanan dari Sekre SIJ di Kota Baru menuju Desa Rukam, dengan formasi 3-4-5. Posisi paling depan ada Sri, Rara, dan Bang Dingding sebagai sopir baik kami. Dibagian tengah ada Kak Bella, Ein, Tiara dan Fani, Dibagian belakang ada Tiawa, Ulli, Amel, Bang Rikky dan Bang Rieo. Sungguh pormasi susun ikan asin bukan ? tapi sungguh menyenangkan ketika bersama-sama dengan orang yang disayang.
Jam-jam pertama perjalanan masih indah tanpa nyasar dan jalan berdebu, masih melewati rumah penduduk dan warung-warung kecil dipinggir jalan. Tapi jam-jam berikutnya, ketika kami mulai memasuki hutan akasia, kalo tidak salah itu adalah hutan produksi. Jalan mulai berdebu dan berkerikil, tanah kering berwarna kuning dengan indahnya melayang-layang diudara, kemudian terus menempel didinding roda empat yang kami tumpangi. Kalau kata seorang relawan SIJ “Ini jalan kayak segi tiga bermuda, sama semua, jadi mudah nyasar”. Yap benar sekali. Berapa KM jalan yang kami tempuh, banyak KM pun yang nyasar. Ini karena penunjuk jalan abal-abal semua haha.
Tepat jam 1 siang, kalo tidak salah, saya juga lupa. Kami sampai tepat dipinggir sungai. YAP!! Sungai loh sungai Batang Hari, ternyata perjalanan tidak berhenti sampai disini, kami masih harus menaiki ‘Ketek’ untuk benar-benar sampai ke tempat tujuan kami, Desa Rukam.  Banyak laku yang dari semua relawan didalam ‘ketek’, ada yang pura-pura cool untuk menutupi ketakutan, ada yang cerewet, ada yang diam saja, ada yang asik foto-foto. Intinya ekspresi wajah dari kami berbeda-beda.
Ohhhhhh Desa RUKAM I’M COMING!!!!!!! Pertama kali saya menginjakan kaki disana, tapi sebagian dari kami ada yang sudah pernah ke Desa Rukam. Penyambutan sungguh hangat, ada mas-mas namanya kalo tidak salah Aimin, kami disambut makan siang dengan Tempoyak dan lainnya disana. Kami beristirahat sejenak disana, ada yang sholat, bersantai bahkan mandi. Dan kemudian kami masih harus berjalan menuju madrasah tempat anak-anak Desa Rukam berkumpul. Kali ini berjalan menggunakan kaki sendiri tanpa kendaraan. Berbagi senyum dan tawa kepada orang-orang dikiri-kanan setiap kami berjalan, warga disana sungguh hangat, sebelum kamu tersenyum, mereka yang akan memberi senyum kepada kamu terlebih dahulu.
Ketika perjalanan kami berakhir disebuah madrasah, sebuah tempat anak-anak yang sedari tadi telah menunggu kedatangan kami, mereka yang awalnya sibuk dengan aktivitas masing-masing kemudian berhambur menuju kelas, seolah sudah mengerti siapa yang akan datang menemui mereka. Kami pun menaiki anak tangga untuk dapat sampai bertatap muka dengan mereka. Ah Tuhan, sejuk sekali wajah anak-anak itu, semangatnya, senyumnya, seolah membuat kami hilang dari beban, hilang dari penat selama di perjalanan.
Awalnya kami melakukan perkenalan kepada adik-adik Desa Rukam, mereka memberikan kami sebuah lagu yang diajarkan Paman kepada kami. Paman disini adalah guru yang mengajari mereka, mereka terbiasa memanggilnya paman. Dengan fasilitas kelas seadanya mereka mampu bertahan, mereka masih punya semangat dan cita-cita tinggi. Jangan mau kalah sama mereka haha. Kemudian kami bermain dengan puzzle yang dibuat oleh Relawan SIJ. Anak-anak tadi dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian diberikan Puzzle yang bergambarkan Profesi. Ada puzzle dokter, polisi, pelukis, tentara, guru dan lainnya. 3 kelompok yang paling cepat akan mendapatkan reword dari SIJ. Anak-anak diDesa sangat cerdas, dan pastinya tidak pernah takut. Terbukti setiap kami memberikan pertanyaan atau memintanya untuk memimpin sesuatu, yang tunjuk tangan tidak pernah seidkit, hampir dari semua anak. Betapa bahagianya bukan jika kamu seorang pendidik mendapatkan siswa-siswi seperti mereka. Kemudian kami melakukan permainan out-door setelah tadi in-door. Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok besar, kelas 3 kebawah dan kelas 4 keatas. Relawan pun dibagi menjadi dua. Ada yang mendampingi kelas 3 kebawah dan ada yang mendampingi kelas 4 keatas. Permainan out-door ini sangat menyenangkan, anak-anak diminta untuk mencari potongan kain yang sama dengan potongan kain yang mereka punya didalam kelompoknya, dengan syarat, anggota kelompok matanya ditutup dan hanya ketua yang matanya boleh terbuka, karena peras sang ketua disini memberi petunjuk kepada anggotanya untuk mengumpulkan potongan-potaongan kain yang tersebar diswkitar lapangan madrasah. Dan kelompok yang paling banyak mengumpulkan potongan kain akan mendapatkan hadiah.
Tidak terasa senja sudah memanggil hari itu, matahari segera hilang dan berganti menjadi bulan. Kami harus pulang, kami harus berpisah dengan anak-anak Desa Rukam pembangkit semangat. Sedih itu pasti, tapi kami akan kembali kesana dengan membawa sesuatu yang baru, misalnya saya sudah dapat gelar Sarjana hahaha
Pendampingan diakhiri denga foto-foto bersama, foto-foto lagi, foto-foto lagi dan foto-foto lagi.
Berikut sebagian foto yang ada.

























Tari Saman berasal dari provinsi??

Daftar Buku Taman Baca Sahabat Ilmu Jambi.
Jika teman-teman ingin meminjam, menyumbang, atau mencari referensi bacaan, Silahkan hubungi kami (divisi taman baca). Klik Disini. Terima Kasih.

































Siapa nama gubernur DKI Jakarta saat ini??



Salah satu keajaiban dunia di Indonesia??


Detektif Conan Volume 44
File 447: Pecahkan teka-teki tiga angka!
File 448: Tak ada petunjuk!?
File 449: Pertandingan selesai...!?
File 450: Neraka dari surga
File 451: Tenang sekali!?
File 452: Tidak curiga?
File 453: Keajaiban
File 454: Mengejutkan
File 455: Mengerikan
File 456: Kabur
File 457: Cerita aneh di sekolah

Author Name

{picture#https://1.bp.blogspot.com/-AR1lqziIsEU/VoPajR7EhlI/AAAAAAAAgpw/5dSD-JTcBQ4/s1600/SIJ%2BLogo.png} Sahabat Ilmu Jambi Menebar Ilmu Membuka Cakrawala {facebook#https://www.facebook.com/sahabatilmujambi} {twitter#https://twitter.com/sahabatilmujbi} {google#https://plus.google.com/+RikkySuryadi} {youtube#https://www.youtube.com/watch?v=CNkT08BrWk8} {instagram#https://www.instagram.com/sahabatilmujbi}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.