March 2012

24 Maret 2012 merupakan hari pertama di adakannya kegiatan dare to dream oleh Sahabat Ilmu Jambi. maksud dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan adik-adik dengan sesuatu hal yang akan menjadi cita-cita mereka kelak bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan adik-adik tentang cita-cita. kegiatan dare to dream pertama di isi oleh bintang tamu yang luar biasa super keahliannya di bidang melukis, dia merupakan pelukis muda yang di miliki provinsi jambi dan telah memiliki sekolah seni, Pria berbakat ini bernama Bona Pakpahan. di acara ini kak bona menceritakan gimana dia meraih mimpinya, apa-apa saja pengalamannya selama menjadi pelukis dan kiat-kiat untuk melukis mimpi. Kak bona juga mengajarkan adik-adik panti teknik dasar dari melukis sebuah gambar, berikut foto kak bona sedang menjelaskan dan di perhatikan dengan sangat antusias oleh adik-adik asuh






setelah kak bona ngejelasin, adik-adik asuh di bagi buku sketsa sebagai wadah untuk mereka melukis mimpi mereka, adik-adik di suruh membuat gambar sesuai dengan cita-cita mereka, berikut ini fotonya









 
sepanjang aktivitas, tim DAAI TV gak pernah berhenti ngeliput, makasih buat mbak vince dan mas bannu :) suasana sedikit berubah waktu semua sedang serius menggambar, tiba-tiba ada yang nyanyi indonesia pusaka, secara spontan di ikutin sama semua adik asuh dan juga gak kalah kakak asuh ikut nyanyi juga, suasana benar-benar seru, apa lagi di hiasi dengan lagu indonesia pusaka yang mengalun dengan lembut. setelah selesai menggambar mimpi mereka adik-adik asuh harus mengumplkan gambar mereka ke kak bona. ini beberapa hasil dari gambar mereka 


naa tiba laa di penghujung acara, karna hari udah sore maka udah saatnya berpisah, gak lupa buat ngasih kenang-kenangan ke kak bona dan foto bareng.










hari ini bertepatan dengan tanggal 23 maret 2012 taman baca Sahabat Ilmu Jambi resmi di buka dan akan mulai aktif dari hari senin. hari ini juga kita anak-anak sahabat ilmu jambi di liput oleh tim dari televisi lokal jakarta yaitu DAAITV, mereka tertarik untuk ngeliput kegiatan sahabat ilmu jambi selama 2 hari, hari ini saat launching dan besok dalam acara DARE TO DREAM. terima kasih buat mbak vince dan mas banu crew DAAI TV yang udah bersedia datang ke jambi untuk meliput SIJ. ada 3 relawan yang di wawancara oleh crew DAAITV, mereka adalah bang Rio, ulli, dan ein. selain di liput dan launching taman baca, para relawan juga nerima seragam baru, dan akan di pakai buat acara DARE TO DREAM BESOK.
selain itu taman baca SIJ juga kedatangan donatur buku kak dan kak yang juga merupakan . selain mengantarkan buku-buku buat taman baca, kak dimas dan kak alumni australia-indonesia youth exchange program tahun 2010 dan 201, mereka juga memberi informasi yang luar biasa bagusnya buat relawan SIJ yang ingin menjadi youth exchange tahun 2012. mereka share soal pendaftaran yang di selenggarakan oleh dispora jambi, mereka ngasih tau syarat-syarat yang harus di penuhi untuk mengikuti pertukaran pelajar ini

teman-teman relawan tetap semangat ya, jangan lupa besok kita ada acara yang sangat di tunggu-tunggu dengan bintang tamu yang luar biasa prestasinya, penasarankan? yooookk datang beramai-ramai ke panti Madinatul aitam besok siang ya

hati di akhir pekan

star mulai dari jam satu menempuh perjalan yang menjadi saksi bisu perjuangan mengubah diri selama ini, unja pasar yang jauhnya dari mendalo tidak bisa di gambarkan dengan denah tidak pernah menyurutkan niat untuk pergi selagi motor masih setia menemani. sepanjang perjalanan yang menggangu pikiran adalah alasan untuk kabur jam setengah 3 nanti apa? karna kuliah berakhir jam setengah 4 akan tetapi jam 3 aku harus di panti. banyak sudah ide-ide jahat yang muncul di benak, tapi ya sudah lah lalui saja, biarkan dia mengalir bagai air. aku heran, aku tidak pernah merasa membawa motor ngebut, tapi kenapa semua komplain dengan kecepatan ku membawa motor.
oke, jam setengah tiga gelisah mulai menyerang. memutar otak untuk kabur dan ternyata si ABBI *panggilan sayang buat guru ict* ngebaca isi pikiran jadi kuliah di selesaikan dengan cepat. gak nunggu yang lain keluar aku udah keluar duluan dan langsung tancap menuju panti, ehh ternyata sampai disana yang lain juga baru datang *ngaretnya kebangetan*
kangen banget sama mereka semua, kangen sama kebandelan mereka, kangen sama kenakalan mereka, kangen sama tawa mereka, kangen semua sisi dari kalian deek :*
seperti biasa syifa, satrio, dan dwi selalu aja yang ada duluan tapi asik dengan dunia mereka sendiri lari-larian. di susun dengan kedatangan satu per satu personil DARUL AITAM, tambah ganteng semua adek kakak ni :)
hari ini materi ngebahas tentang pelangi yang warna warni, pokoknya penuh warna seperti para relawan yang penuh semangat baru dengan tujuan masing-masing untuk memajukan pendidikan anak-anak generasi muda penerus bangsa. ng-games yang seru banget walau cuma aku yang di hukum padahal aku yang mimpin game, seru banget walau ada sedikit inseden satrio dan dwi yang dorong-dorongan sehingga menangis keduannya, satrio nangis karna merasa bersalah sedangkan dwi nangis karna kesakitan.
selesai game, pendampingan di mulai riki dan jefri menghampiri aku dan kak hasna, mereka punya PR minggu lalu hitung-hitungan, aku dan kak hasna mengasah logika matematika mereka terlebih dahulu sebelum mulai masuk materi tentang pelangi. setelah itung-itungan aku mulai menjelaskan tentang pelangi, tentang proses terjadinya pelangi, tentang hal yang berhubungan dengan pelangi, dan memberi mereka tugas membuat puisi dan cerita tentang pelangi.
ini tulisan riki


dan ini tulisan jefri


ini foto sama kak hasna, riki, jefri

ditengah pendampingan, aku di panggil tiara seorang relawan baru, dia minta tolong menenangkan satrio karna tak henti meneteskan air mata dari tadi, dia kewalahan menghadapi satrio dan dwi, aku juga bingung apa yang harus di lakukan, aku dekati satrio, aku sentuh pipinya mengusap air matanya, lalu menatapnya lekat dan mulai membujuknya, awalnya aku sempat frustasi karna dia hanya diam sedangkan air matanya terus mengalir, kemudian aku dekat kan wajahku kewajahnya sembari bertanya "satrio pilih coklat apa permen?" mulai terlihat ada respon, dia menarik jilbab ku agar aku mendekatkan kupingku ke arahnya, dia ingin berbisik. aku tak percaya dengan apa yang di bisikkannya itu, dia bilang gini "rio maunya minta maaf sama dwi" kemudian air mata menetes lagi dari ujung mata kanannya, aku peluk rio kemudian melirik dwi yang asik menggambar pemandangan denga pelangi yang indah, kusentuh tangah dwi yang sedang mewarnai gambarnya, membujuknya untuk memaafkan rio, dwi hanya menggeleng aku tapi aku tak berhenti sampai di sana ku bujuk terus dan masih tetap sama di balas dengan gelengan, air mata mulai menetes lagi dari kedua mata rio. ku sentuh kepala dwi, ku ajak dia melihat rio yang sedang menangis, aku yakin dia pasti tersentuh walau mungkin anak kecil usia 3 tahun belum mengerti begitu, kemudian adegan yang benar-benar membuat ku terharu, dwi menyentuh wajah rio dengan kasar tapi maksudnya menyapu air mata rio, kemudian menarik kepala rio dengan kasarnya untuk di peluk di ketiaknya. anak-anak pintar *bathinku*
bercanda bersama mereka, luar biasa indahnya, bersama sulli yang ngaku jomblo dan ngajak aku malam mingguang :D, juki yang marah-marah karna aku jarang membalas smsnya, lutfi yang selalu bilang kakak jangan cium pipi kami :D, mario yang superduper hyperaktif dia emang degil tapi dia benar-benar anak yang baik, padahal aku hanya bercanda meminta jatah coklat dan oreonya yang akan dia masukkan kedalam mulut akan tetapi dia lebih memilih memberikan pada ku, kakak sayang kalian semua dedek :*


THE FIRST TIME IN SAHABAT ILMU JAMBI

Berawal dari satu sore ketika melewati sebuah lorong bersama dengan saudari Aulia siltawani, di saat itu lah aku mengenal SIJ ( SAHABAT ILMU JAMBI ) lembaga relawan yang menebarkan ilmu di jambi. Saat itu ulli menawarkan aku untuk bergabung, tentu saja aku mau dan meminta tolong ulli untuk mengenalkan aku kepada kak bella ketua SIJ karna ullik kenal dengan kak bella. Singkat cerita akhirnya aku bergabung dengan SIJ. Siang sabtu sekitar jam 13.00 aku pergi dengan ulli ke sekre SIJ di sana kami mendengarkan pengarahan dari kak bella. mengajar adalah hal yang paling saya khawatirkan karna saya takut tidak mampu menyampaikan sesuatu dengan baik, apalagi ketika kak bella berpesan “ jangan kaget ya, adik-adik di panti hyperaktif “ sempat sedikit membuat aku gugup apa yang harus aku lakukan ketika menghadapi mereka ? Ya ALLAH, aku jadi bingung tapi itu tidak menyurutkan niat ku untuk bertemu dengan mereka, itu semakin menantangku untuk menguji sejauh mana aku bisa berguna bagi orang lain. Kami di ajak kak bela ke panti asuhan DARUL AITAM sepanjang perjalanan aku mencoba menenangkan hati dengan mengajak ulli berbicara, Aku juga sempat berdoa di dalam hati “ YA ALLAH, semoga mereka tidak akan bertanya yang macam-macam karna tentu saja ilmu ku masih sangat sedikit. Semoga semua berjalan dengan lancar YA ALLAH, AMIN”. Papan nama panti asuhan darul aitam sudah terlihat dari awal lorong, perasaan grogi semakin besar, apa lagi setelah memasuki halaman panti aku benar-benar merasa gugup tingkat dewa, mungkin orang lain bisa membaca senyuman canggung yang aku pasang bahkan aku bingung untuk berekspresi bagaimana, apa lagi ketika salah satu di antara mereka berkata “baru lagi. .” trus di susul dengan yang lain “iya baru trus, kak bella kok makin lama kakaknya makin berkurang trus wajah-wajah baru trus kami jadi bingung kak. Berangsur-angsur hilang nanti ujung-ujungnya tinggal satu orang” kami hanya bisa tersenyum tanpa arti yang jelas. Pikir ku “YA ALLAH, mereka terlalu pintar. Ternyata aku akan berhadapan dengan anak-anak cerdas. Bagaimana ini ?”. kak bella mengambil alih untuk membuka kegiatan dan memberi sedikit pengarahan, benar kata kak bella mereka semua hyperaktif, ketika aku memperkenalkan diri kata ulli aku telah mempermalukan namaku sendiri karna mereka semua tertawa melafalkan nama awalku, tapi tidak begitu yang kurasa, aku tidak merasa telah di permalukan tapi aku merasa bangga karna mereka ternyata memperhatikan apa yang aku sampaikan dan mempraktekkannya, aku tidak di acuhkan seperti beberapa orang sebelum aku yang memperkenakan diri, tidak ada yang memperhatikan dengan baik sebagian dari mereka sibuk dengan imajinasi dengan masing-masing dan dunia masing-masing akan tetapi tidak untuk ketika giliran diriku karna mereka semua mencoba menyebutkan nama ku meski di pleset-plesetkan dan yang paling penting mereka semua tertawa berarti aku telah menebarkan sedikit kebahagiaan :D
Karna itu hari pertama jadi aku belum memiliki adik asuh yang tetap, jadi aku menampung siapa saja yang ingin bermain dengan ku, ketika aku sedang duduk memperhatikan yang lain adik kecil yang awalnya duduk di pangkuan ulli datang ke pangkuanku dia anak pertama yang aku kenali, aku bingung apa yang harus aku lakukan. Aku ajak dia berkenalan, subhanallah suaranya begitu kecil sampai-sampai aku tidak mendengar apa yang dia katakan aku menebak bahwa dia ini anak yang pendiam, lebih dari 3 kali aku menanyakan namanya dan sebanyak itu pula aku tidak mendengar apa yang dia katakan, aku makin bingung, sekarang aku yang agak tuli atau memang suara dia yang terlalu kecil, jadi aku putuskan saja untuk bertanya dengan ulli dan ternyata nama adik ini adalah syifa nama yang cantik, nama idaman ku ketika masih kecil. Kami diam untuk beberapa saat, dia sibuk memainkan gelang tanganku, aku pikir dia menyukainya lalu aku lepaskan gelang itu niat ku untuk memberikan kepadanya tapi ternyata dia malah memasangnya kembali ketangan ku, aku merasa lucu karna dia mencoba memasangnya akan tetapi dia tidak bisa lalu ku pasang sendiri gelang itu kemudian memberikan tangan ku kembali padanya, satu hal yang sangat menakjubkan dia tidak mau duduk di karpet dia hanya mau duduk di pangku saja, padahal kaki ku sudah mulai keram terpksa aku tahan. Aku mulai memberanikan diri untuk bertanya lagi tentang apa saja yang dia lakukan hari ini, apa dia sudah mandi, dan apa dia sudah mandi ?, aku benar-benar kaget dengan perubahan yang terjadi, dia bercerita dengan sangat bersemangat, dia bilang tadi siang dia dari jalan-jalan naik kuda dan gajah. Aku tidak tau entah di mana dia menemukan binatang tersebut akan tetapi yang pasti imajinasinya sangat tinggi bahkan dia tau ketika aku tanya bentuk kuda dan gajah, katanya “ kalau gajah punya hidung yang panjang kalau kuda punya bokong yang panjang (mungkin maksudnya ekor)“ aku tertawa mendengar perbedaan yang dia berikan antara kuda dan gajah, aku jadi geram untuk menciumnya, eh dia malah balik mencium :D. Itu syifa anak usia sekitar 2 tahun yang awalnya pendiam tapi ternyata sangat lah aktif, daya ingatnya juga tinggi, dia mampu mengingat gambar yang telah di warnainya hari itu dan tau apa-apa saja nama dari gambar tersebut,



super sekali YA ALLAH. Ketika mewarnai dia lebih banyak menggunakan warna kuning, aku rasa dia suka warna kuning.
Ketika syifa pergi untuk mandi, aku kembali melihat-lihat yang lain. Dan satu bocah laki-laki yang sedang asik menulis menarik perhatian ku, aku menghampirinya. Dia bocah usia 6 tahun yang ternyata belum bisa membaca namanya satrio, sebuah nama yang keren dan dia anak kedua yang aku kenali. Dia menulis dengan crayon berwarna biru, warna favoritku. Aku tanya apa dia suka warna biru, jawabnya tidak tapi dia suka dengan warna yang sedang dia gunakan untuk menulis saat itu, aku tertawa kecil ternyata dia belum begitu tau tentang warna, aku beritahu dia bahwa warna yang dia gunakan itu warna biru dan itu warna favoritku, lalu dia berkata “jadi aku sama kakak suka warna yang sama ya” dengan ekspresinya yang datar menatap kertas yang di coret tanpa menoleh sedikit pun ke aku, BINGO! Anak pintar. Aku ajak dia untuk high five dan dia pun menoleh dan tersenyum setuju :D
Aku masih punya satu orang luar biasa lagi, SULLI anak kelas 1 SMP yang telah 7 tahun berada di panti DARUL AITAM, aku terarik dengan gayanya yang agak berbeda dari yang lain Dia selalu menenteng buku bacaan motivasi. Aku dekati dia, anaknya asik ternyata dia bahkan curhat tentang pacarnya 3 orang dan hari itu akan menjadi 4, subhanallah ini anak setia juga (setiap tikungan ada). Aku banyak tertawa ketika bercerita dengannya, minggu depan kami punya janji untuk bermain gitar dan dia menjanjikan satu puisi untuk ku minggu depan.
Dua jam berjalan dengan sangat cepat sekali. Aku hanya baru bisa akrab dengan 3 orang anak mungkin karna hari pertama, tapi aku berjanji dengan diri ku sendiri minggu depan aku harus bisa akrab dengan semuanya, HARUS !!
Terima kasih atas kebahagiaan hari ini anak-anak yang luar biasa, terima kasih juga untuk kak bella yang memperbolehkan ku untuk bergabung, terima kasih untuk semua SAHABAT ILMU JAMBI :D
SIJ- MENEBAR ILMU MEMBUKA CAKRAWALA !

SIJ – Sahabat Ilmu Jambi

dan terakhir ini adlh cerita dr ana,ayo nikmati tulisan dy. nti akan ada lgi tulisan slnjutnya d bagian lain:)

Ana tau SIJ ini dari FB kak Bella. Waktu itu lagi gak ada kerjaan, eh gak sengaja lihat ada catatan diberanda FB Ana. Gak tau, kayaknya ada faktor yang mendorong Ana untuk baca catatan itu. Selesai dibaca. Ana berminat karena mungkin cita-cita Ana sewaktu kecil itu jadi guru dan memang menyukai anak-anak.
Relawan SIJ itu bagi Ana udah kayak keluarga. Pertama kali masuk SIJ itu masih canggung, masih malu, dan 1 lagi, kayak sejenis pesimis gitu karna hanya Ana satu-satunya relawan SIJ yang statusnya masih sekolah. Berasa pling kecil, paling muda. Tapi seiring waktu berjalan. Ada juga anak SMA yang mau gabung. Mengucap syukur, seenggaknya punya teman seangkatan:).
Ana kayak menemukan keluarga baru selain Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Tante, Om, Bibi, Paman, Kakek, Nenek, Oma, Opa dan Sahabat. Gak jarang setiap ketemu sama kakak dan teman SIJ, pulangnya Ana jadi nangis, terharu tepatnya. Ada aja kebaikan kakak-kakak dan teman-teman SIJ sama Ana. Ana juga seperti menemukan sosok kakak yang selama ini Ana rindukan atau menemukan sosok seorang abang yang Ana inginkan, Ana merasa terlindungi. Ana anak ke-2 dari 3 saudara, Ana punya kakak perempuan dan kepengen punya kakak laki-laki. Tapi mungkin Allah punya jalan sendiri, Ana gak diberi izin punya kakak laki-laki dan mungkin juga perempuan.
Menurut kalian, apa sich yang diketahui anak kecil yang berusia 3 tahun 1/2? Ana bahkan gak tau atau tepatnya lupa gimana waktu kakak Ana pergi dan Ana juga lupa gimana wajah kakak Ana. Yang Ana tahu, kakak Ana itu baik, cantik alisnya tebal, bulu matanya melentik, itu yang sering diceritakan Ayah Ana. Ana punya foto terakhir Ana dan kakak Ana waktu udah besar, tapi sekarang foto itu hilang ntah kemana. Padahal foto itu foto satu-satunya waktu usia kakak Ana sekitar 4 tahun dan Ana sekitar 3 tahun. Ana hanya punya foto kakak Ana waktu masih bayi. Kakak Ana pergi sekitar 4 tahun 1/2, beda 1 tahun dengan Ana. Kami memang beda 1 tahun, tapi bulan kami berdekatan dan ultah kakak Ana menuju ultah Ana hanya beda 2 minggu. Ana sayang banget sama kakak Ana, tepat ulang tahun kakak Ana yang ke-17, Ana berdo’a semoga kakak Ana tenang disana, selalu lihatin Ana dari atas sana, lihatin adik tercantiknya ini (ya iyalah, sejelek-jelek nya Ana. Masih cantik Ana lah dari pada adik Ana, adik Ana kan cowok, gak mungkin dibilang cantik) Ana do’anya sampe nangis

*rapat 03 Desember 2011
Rapat kemarin seru, senang dech sama gamesnya, sempat panik waktu Ana gak tau siapa sahaat misterius yang ada di kertas itu. Untung aja Ana tau siapa:). Tapi Ana benar kaget loh sama jawaban kak Rini, Ana aja gak sampai kepikiran kalau itu mendeskripsikan diri Ana. Ana kirain kak Bella buat tentang Ana tuh “salah satu relawan SIJ yg masih bersekolah dan terbilang pendiam” atau sejenisnya gitu, eh ternyata bukan. Jadi malu.
Mau meralat sedikit kak. “muda” ya mungkin Ana bisa dikatakan relawan yang paling muda dan kecil serta unyu (biasanya kalau muda, kecil itu disertai unyu juga kak:D). Kalau Lia mungkin lahir ditahun yang sama, tapi mungkin bulannya diatas Ana. Karna Ana lahir dibulan-bulan akhir gitu. “tak membuatnya patah” patah apa ni kak? Patah tulang atau patah hati? Hehe. “orang mengikuti kegiatan SIJ, terbukti dia selalu on time ketika datang rapat” Ana bukan orang yang on time loh kak sebenarnya. Ana on time karna diberi motivasi. Bukan adik asuh aja yang diberi motivasi, tapi Ana sebagai kakak asuh juga diberi motivasi. Dan sadar gak sadar, orang yang memberi motivasi ke Ana itu kak Bella. Kenapa gitu? Karna Ana masih ingat, sehari sebelum terjun kelapangan alias kepanti. Kita mengadakan rapat dimuseum untuk menentukan adik asuh. Ana datang telat, jauh banget dari perjanjian. Janji datang jam 1, eh malah sampai disana jam 3. Tepatnya itu tanggal 7 oktober 2011, sehari setelah ultah Ana. Haha:D promosi sedikit. Jadi ceritanya gini.

**********

Hari Jum’at, dimana hari yang paling repot (selain hari minggu) bagi Ana, tugas dimana-mana, buku pelajaran berserakan diatas kasur. Dengan pikiran ketugas sekolah. Ana keluar rumah menuju keluar lorong rumah Ana untuk mencari angkot. Lama banget nunggunya, angkotnya gak datang-datang, lihat kepangkalan ojek tapi gak ada 1 pun ojek. Akhirnya nunggu ojek yang keliling-keliling gitu. Banyak banget yang lewat, tapi semua ada penumpangnya. Mau gak mau, nunggu angkot. Setelah dapat angkotnya, pergi dech kemuseum, tapi sayangnya didekat Jamtos lagi macet, karna waktu itu heboh sama iklan Jamtos ”rumah misteri”, sabar lagi nunggunya. Macetnya sampai pasar keluarga. Akhirnya sampailah dimuseum jam 3 kurang 20 menit mungkin.
“nah, ini dia orang yang ditungguin” kurang lebih gitu dech kata kak Bela.
Ana nyengir aja, kayak gak punya salah. Lalu duduk dan rapat pun dimulai.
Ana tau, kak Bella gak punya niat buat nyindir Ana atau gimana. Tapi jujur, kata-kata itu seakan nusuk banget, menujam jantungku, OKE yg ini terlalu lebay. Pokoknya intinya begitu.

**********

Jadi sejak itu Ana mikir “mereka nungguin Ana? Ya ampun. Berasa jadi adik paling bungsu dech, disayangi gini”
Akihrnya Ana bertekat gak mau buat kakak-kakak SIJ repot-repot nungguin Ana, jadi sebisa mungkin Ana datang tepat waktu. Mungkin bukan motivasi sich, tapi sejenisnya lah. Dan salah satu alasan kenapa Ana sering gak bisa kalau rapat hari Jum’at itu karena hari itu rempong dech hidup Ana.
Ana berharap SLJ bisa lebih maju dan disiplin juga sich dalam waktu. Sejujurnya catatan Ana yang sebelumya ‘Menaklukan Sang Waktu’ copas dari teman Ana itu untuk relawan SIJ agar bisa menaklukkan waktu, jangan waktu yang menaklukkan kita. Suatu saat nanti kita akan menyesal telah menyia-nyiakan waktu karna waktu gak bisa diputar. Kalau bisa Ana juga mau memperbaiki kesalahan-kesalahan di masa lalu. Tapi itu mana mungkin.
Tapi kembali lagi kebelakang, kita hanya manusia biasa, terkadang ada aja halangannya untuk mencapai apa yang kita mau, ada aja cobaan nya.


Ya sudah, segitu dulu dari Ana



-wasalam-

_Ana_

Setumpuk Kata Tentang “Sahabat Ilmu Jambi”

guys,ini cerita dr virda nadrasari soal SIJ juga lho :)

sekilas tentang SIJ :

Sahabat Ilmu Jambi merupakan komunitas independen yang bergerak di bidang pendidikan, kepemudaan, dan peningkatan SDM anak2 dan remaja Jambi. Sahabat Ilmu Jambi berupaya meningkatkan minat baca dan tulis di kalangan anak2 kurang beruntung, seperti anak panti asuhan, anak jalanan, dan anak tidak mampu. SIJ terbentuk pada 5 Agustus 2011 lalu, dan saat ini memiliki hampir 20 anggota yang akan bersama2 menyebarkan virus membaca dan menulis. Kami menerima sumbangan buku dan majalah anak2/remaja untuk disumbangkan ke panti asuhan dan anak2 yang memerlukan. Kami percaya dengan membaca dan menulis, pendidikan di Jambi akan berkembang dengan baik. Namun, kami tidak hanya berada dalam ranah tersebut saja, kami juga berupaya meningkatkan skill, kreativitas, kepemudaan, hingga berbagi ilmu dari tentor2 yang secara sukarela datang di roadshow kami. SIJ merupakan komunitas relawan, kami bergerak untuk menebarkan ilmu dan membuka cakrawala. Let’s join us! Twitter: @SahabatIlmuJBI, ^_^
EMAIL
sahabatilmujambi@gmail.com
ini cerita saya :)
awal mula tau tentang komunitas ini dari status teman di Fb, yang dengan semangat dia selalu buat status tentang SIJ, penasaran saya sms dia, awal mula nya gag kenal sama sekali, ntah siapa dulu yang nge_add di fb. kita temanan di Fb udah cukup lama seingat saya sejak desember 2010 sudah berteman di FB, dan Baru Jumpa di dunia nyata tgl 3 Desember 2011 waw… setahun sudah bertegur sapa di Fb tanpa pernah tatap muka, sekali ketemu langsung di dalam sebuah komunitas yang InsYAllah Menebar manfaat :) . ketertarikan saya dengan SIJ ini, semata berdasarkan :
Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?” Rasulullah saw menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR. Thabrani)
melihat apa yang telah di paparkan si “Bela, (teman yang ngajak bergabung di SIJ) tentang apa yang akan di lakukan oleh Komunitas SIJ ini sangat sejalan dengan Hadist diatas. dan saya Ingin menjadi bagian anggota SIJ. Allhamdulillah 3 desember 2011 hari pertama saya bertatap muka langsung dengan bela khususnya, dan para relawan-relawan SIJ lainnya, bersama mereka inilah akan membawa nama SIJ ke kalangan masyarakat dan sekitarnya. sesuai dengan sLogan nya Menebar Ilmu, Membuka cakrawala. semoga Langkah saya di SIJ ini di berkahi dan di Ridhoi Allah Yang Maha Kuasa.
Sedikit motivasi untuk saya dan kamu yang nge_baca tulisan ini.Seseorang tidak akan tahu kapan akan meninggal karena itu rahasia Tuhan. Kadang-kadang ada orang yang secara lahiriah tampak sehat walafiat, namun tiba-tiba meninggal oleh sesuatu sebab yang tidak bisa diduga. Tetapi ada juga orang yang sudah divonis akan segera meninggal karena mengidap penyakit tertentu yang sulit disembuhkan, namun ternyata bisa berumur panjang.
Kematian memang suatu misteri. Kita bisa kapan saja meninggal tak peduli kita sehat atau sakit. Kadang bencana atau kecelakaan yang menjemputnya. Kadang oleh sebab lain. Jika kita tahu kapan hari kematian tiba, terutama jika itu berumur pendek, mungkin semua orang akan berbuat baik dan mengisi kehidupannya lebih padat dengan kegiatan yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun orang banyak, mau membantu sesama, mau berbagi, sehingga kelak ia bisa dikenang oleh banyak orang.
Namun banyak di antara kita, terutama kaum muda, yang berpikir bahwa sisa hidupnya masih panjang, sehingga merasa belum saatnya untuk mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat. Padahal jika hal itu dilakukan bisa menjadi kebiasaan buruk yang akan terbawa sampai tua.
Dalam hidup ini sesungguhnya harta terbesar kita adalah waktu. Oleh karena itu alangkah baiknya jika sedini mungkin kita bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermakna. Agar hidup lebih bermakna maka kita harus memiliki tujuan hidup yang besar, komitmen terhadap tujuan itu, dan berjuang habis-habisan untuk meraihnya.
Kita hidup bukan hanya sekedar untuk hidup, melainkan untuk terus bergerak, mengerjakan sesuatu, dan mencapai sesuatu. Kita hidup untuk terus melaju pada kecepatan kita masing-masing untuk mencapai hal-hal terhebat yang ingin kita capai. Kita hidup untuk mencapai puncak tertinggi yang mampu kita capai. Kita hidup untuk menjadi berguna bagi diri kita sendiri dan orang lain. Kita hidup untuk memberikan dampak bagi orang-orang disekeliling kita.
Jadi dapat dikatakan bahwa hidup yang telah dianugerahkan kepada kita bukanlah sekedar hidup biasa. Hidup dianugerahkan kepada kita untuk kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Hidup dianugerahkan kepada kita untuk kita isi dengan pencapaian demi pencapaian, prestasi demi prestasi. Hidup bukan untuk sekedar hidup, melainkan untuk mencapai sesuatu atau memenuhi tugas tertentu yang diberikan kepada kita !
Kesan Pertama bertemu dengan adik Asuh di panti Asuhan 10 desember 2011
Baru masuk ke aula nya, biasa saja, kondisi darah masih stabil, senyum masih Lebar, sapa sana sini (sok akrab maksudnya :p ) . menit selanjutnya mulai acara perkenalan, trus ini dia jatah nya saya ngasih Game ke mereka sekedar game pembukaan, tapi baru di awal permainan mereka pada gaduh, hiperaktif, gag nurut, huaaaaaaaaaaaaaaaaa suram, kita udah teriak-teriak kasih instruksi tapi malah sibuk dengan gaya mereeka masing-masing. boleh di bilang awal permulaan acak kadul. setelah di bacakan adik asuh dan kakak asuh, saya pun melirik adik asuh saya. di baca kan ada 2 orang, tapi yang datang 3 orang.  mula-mula ngajak perkenalan dulu, kan gag kenal maka tak sayang ujar saya. yap setelah perkenalan baru tau saya nama meraka lutfi, dino, mario mereka sama-sama kelas 5 SD. usai perkenalan saya membahas apa yang telah mereka dapatkan minggu lalu bersama kakak asuh sebelumnya. ternyata mereka berscerita tentang cita-cita. tak lam waktu saya bersama 3 orang adik ini, karena mereka tertarik ke kelompok lain yang sedang bermain SULAP. hedewww, alhasil semua adik asuh saya hijrah ke kelompok sebelah, ternyata mereka memakai pribahasa ” Rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri” . yaaa saya di kacangin,  ok..ok.. saya pindah juga ke kelompok anak pre-scholl sesuai cita-cita dulu kan pengend jadi Guru TK :) .
setelah beberapa lama saya ikut gabung ke kumpulan adek-adek asuh saya. saya ikut dalam permainan mereka. tapi cuma sebentar, cz pandangan saya tertuju pada anak laki-laki berbaju oren yang duduk di pojokan. yaaap dia salah satu adek asuh saya di saya sebutkan tadi.  saya dekati dia, dan mengajak ngobrol sana-sini. pembicaraan kami tentang keaadan dia di sekolah, dia menceritakan kenapa dia bisa tinggal di panti asuha. trus kenapa dia pindah dari sSD ke Madrasah cz katanya dia pernah betinju dengan guru nya di SD. dan pernah melempar gurunya pakai kursi … haduuuuwwww (dalam hati ne anak pemberani atau nakal?????? masak guru di lempar pakai kursi? ) dengan antusias saya mendengar cerita dia, cz dia di tawarin belajar, gag mau. buat Pr, gag ada. membaca, malas. so, akhirnya dengarin cerita kehidupan dia, dan di tambah ringisan dia karna kakinya sakit efek maen bola. tak lupa pula menanyakan kerajinan dia solat dan hapalan surat-surat pendeknya. dia bilang, cuma rajin solat magrib dan isya saja. sedikit motivasi saya ungkapkan ke dia, berharap motivasi tersebut tidak masuk ke telinga kanan dan keluar di telinga kirinya. tak terasa sudah  jam 17.00 itu tandanya kami para relawan undur diri dari panti asuhan, yaa memang hanya 2 Jam kami mengisi dan berbagi iLmu disini. ternyata 2 jam untuk kegiatan seperti ini sangat singkat. coba 2 jam di lakukan untuk pelajaran kimia atau fisika, pasti berasa lama hahahhahahah :D . di saat semua adek-adek membaca doa penutup belajar, hanya dia (yang baju oren) diam di depan tembok dengan muka menunduk kebawah. saat moment salam-salaman. hanya dia yang tidak. dengan inisiatif sendiri, saya menghampirinya dan berkata “, ”kakak pamit pulang dulu yaa.sabtu depan kito ketemu lagi. apopun cerito mario. kakak siap dengar, trus mario pengend ngarang cerito apaun, belajar apopun kk siap :) . kk dah anggap mario adek sendiri, sebaliknyo mario jugo harus nganggap kakak, sebagai kakak mario . trus dia nangisssss.. huaaaaaaaaaaaaaaa, galaunya hati saya,. apa ada perkataan saya yang salah??? ah entahlah hanya dia yang tawu mengapa dia menagis(tears) (tears) di akhir perjumpaan kami yang pertama ini. semoga sabtu depan dia menyambut saya dengan ramah, dan mau belajar bersama lagi, walaupun tidak untuk membaca, setidaknya dia mau bercerita apa saja dengan saya, mungkin setelah saya bisa masuk kedalam dunianya saya bisa menebarkan virus-virus gemar membaca agar dia mencintai Tuhannya dan Ilmu dari buku-buku yang di baca, sehingga visi misi SIJ ini tercapai saya terapkan dia yang berbaju oren ini.  sepertinya saya harus banyak membaca artikel-artikel tentang psikologis anak, agar cepat bisa memahami kepribadian adik-adik asuh saya . :)

Bukan hanya cacatan Kaki !!!!

Cerita ini berasal dr apa yg dialami Yuhelmi Alfatulnisa soal SIJ,mari baca kembali :)

Kenapa judul tulisan ini adalah bukan catatan kaki,.. harapan nya Cuma satu, ini adalah salah satu warna perubahan dalam pengabdian pemuda untuk mencoba membangun negeri yang mungkin telah rapuh dalam kondisinya. Dan saat ini lah pemuda memiliki peran membangun. Bukan tidak mungkin tidak hanya sector pendidikan yang harus di perhatikan dalam membangun peradaban suatu bangsa, namun pada kenyataannya untuk membangun sebuah peradaban itu kita memang  harus benar-benar meyakinkan pendidikan kita berada dalam kondisi yang baik. Sehingga ilmu pengetahuan nanti nya akan mampu diserap oleh anak bangsa. Dan ini bukan hanya cacatan kaki tapi adalah fakta real, kami ada karena mereka ada.

Jika berbicara persoalan bangsa maka takkanpernah kering tinta dalam mengungkapkan permasalahannya, takkanletih lidah berbicara mengungkapkannya, namun  saat ini tak banyak solusi yang berhasil di hasilkan apalagi perbuatan.            Bagi saya SIJ (sahabat ilmu Jambi) adalah salah satu wadah yang memang telah lama ingin saya geluti terlepas bukan bidang saya yang notabene adalah seorang mahasiswa lapangan, tapi kesatuan visi dan misi SIJ sendiri mampu membuat saya yakin jalan ini.

            Jangan tanyakan apa yang telah negeri berikan
            Tapi tanyakan lah yang sudah anda berikan untuk negeri tercinta ini,…

Komunitas ini adalah awal perjalan organisasi sosial yang akan saya kembangkan. Mungkin tidak pantas saya ceritakan bahwa saya juga memiliki cita-cita serupa SIJ.  Impian saat ini adalah ingin mencoba membangun desa-desa yang memiliki potensi besar namun tak berkembang semestinya misalnya desa-desa pesisir (red.tepi) sungai batanghari, mengingat potensi daerah pesisir sendiri sangat bagus.  Untuk mewujudkan itu saya akan belajar dari SIJ, namun tidak berarti SIJ akan bersifat sementara, SIJ akan selalu tetap jadi yang pertama.
Ini seperti terdengar seperti berlebihan bagaimana tidak awal mulanya tidak terlalu yakin untuk gabung di komunitas ini, terlalu banyak akan dikerjakan di penghujung perkulihan, namun itulah pilihan antara peluang untuk mulai peduli atau peluang untuk sesuatu yang berbeda dan benar-benar berbeda.        Sama hal nya dengan organisasi-organisasi lainnya hari ini awal perkenalan, maybe terlambat tapi tak apalah dibandingkan tidak sama sekali. Perkenalan adalah tema hari ini dan pembagian adik angkat. Untuk relawan baru saya tak begitu mengenalmedandan watak adik asuh, tapi meskipun demikian saya semakin membulatkan tekat dan yakin ini awal yang baik dan semua itu harus dimulai dari ini.

Satu hal yang mungkin membuat sahabat-sahabat lainnya mampu bertahan adalah komitmen, niat dan kepedulian, dan itu yang saya tangkap dari mereka.


Aku tergabung dalam suatu komunitas namanya Sahabat Ilmu Jambi (SIJ). SIJ ini adalah komunitas yang punya visi untuk menumbuhkan minat baca dan tulis di kalangan anak kurang mampu. Jadi tuh, aku bareng anggota SIJ lainnya (yang disebut relawan) datang ke panti asuhan setiap hari sabtu dari jam 3 sampai jam 5 sore untuk mendampingi mereka baca, nulis, atau kadang kami berdongeng, saling cerita, dan main games. Panti yang kami datangi setiap sabtu adalah panti yang sama, kami nggak akan pindah dari panti tersebut sebelum misi kami tercapai.

Jadi relawan di SIJ itu nggak digaji, malah kitanya yang harus merelakan waktu, tenaga, dan dana demi SIJ ini. Karena kalau bukan kita yang peduli terhadap anak-anak generasi penerus bangsa ini, siapa lagi? Pemerintah? Pemerintah kayaknya udah kebanyakan kerjaan, daripada kita berdemo nggak di dengerin mendingan kita melakukan suatu tindakan.

Selama beberapa bulan jadi kakak asuh di panti asuhan, banyak pengalaman dan cerita yang aku dapet. Salah satunya kayak hari ini, sehabis aku ngajarin cara cepat menghafalpelajaran dan cerita tentang legenda sangkuriang sama adik asuh aku cerita-cerita bareng ibu panti. Dari ibu panti itu aku tau background beberapa anak disitu salah satunya ehm… sebut aja inisialnya R. nah si R ini baru satu minggu di panti ini, dia dianterin sama kenalan bapak tirinya. R diantar ke panti itu karena kenalan bapak tirinya ini nggak mau lagi nampung R di rumahnya. Sedangkan ayah R sendiri udah lama meninggal. Ibu kandung R menikah lagi sama orang lain dan…. membiarkan R diasuh di panti.
Miris. Kalau kata buku, guru, dan mamaku “nggak ada seorang ibu manapun yang tidak sayang dan nggak mau ngurus anak kandungnya sendiri”. Tapi kasus si R buktinya, emang sih aku nggak kenal dengan ibu si R dan nggak bisa bertanya langsung kenapa dia membiarkan anaknya di asuh di panti asuhan. Emangnya dia nggak sayang sama anaknya? Kenapa dia tega? Emangnya dia nggak mikir gimana terguncangnya jiwa R? R udah berumur 11 tahun, aku rasa dia sudah cukup mengerti dan paham akan rasa sakitnya di antar ke panti asuhan sedangkan dia masih punya ibu kandung yang sudah menikah lagi.
Ya Allah.. berikan yang terbaik untuk R. selama tadi aku di panti, wajah R keliatan ceria bareng anak-anak panti lain. Pas aku tanya dia suka baca buku apa dan minta dibawain buku apa minggu depan dia bilang minta dibawain majalah bola. Duh anak itu, di raut wajahnya nggak keliatan sama sekali kalau latar belakangnya seperti itu.
Si R sekarang belum sekolah. Masih menurut cerita bu panti, seharusnya R sekarang udah kelas 5 sd. Tapi terakhir dia sekolah Cuma sampai kelas 3 sd. Setelah masa ujian sekolah berakhir, baru ibu panti akan menyekolahkan R lagi. Tadi pas aku suruh nulis si R malah lupa-lupa ingat huruf-huruf alphabet. Membaca pun si R masih kurang lancar.
Ingin sekali rasanya aku merangkul R dan mengatakan dia harus kuat. Dia adalah salah satu pemimpin masa depan yang hebat nantinya. Dia harus punya mimpi dan semangat untuk mencapai cita nya. Semoga aku dan relawan SIJ lainnya bisa membantu dia untuk tetap ceria dan bersemangat untuk bermimpi dan mewujudkannya.

Sahabat Ilmu Jambi, menebar ilmu membuka cakrawala.


Dia nih yg bikin tulisan ini :)



Beberapa bulan lalu kak Bella pernah nge-twit bahwa dia lagi mencari orang-orang yang mau bergabung di komunitas Sahabat Ilmu Jambi yang mempunyai misi menumbuhkembangkan minat baca dan tulis di kalangan anak-anak kurang mampu. Langsung deh Ein mention kak Bella dan bilang kalau Ein tertarik dan mau ikutan. Nah disitu lah awalnya Ein tau tentang SIJ.

Dari dulu Ein emang pengen mendampingi atau ngajar anak-anak kurang mampu gitu, tapi Ein nggak punya mental dan persiapan yang cukup. Untungnya ada kak Bella, setidaknya melalui SIJ keinginan Ein itu bisa tersalurkan. Ein juga punya mimpi, suatu saat nanti punya yayasan sekolah sendiri yang murid-muridnya itu berasal dari kalangan kurang mampu tapi mempunyai minat dan potensi yang besar.Ssemoga suatu saat mimpi itu bisa terwujud, sodara-sodari mana amin nya? Aaaamiiiin…………..


Sekarang kan SIJ  udah berjalan kurang lebih 2 bulan tuh, kesan Ein selama jadi kakak asuh itu gado-gado. Maksudnya, ada rasa senang, seru, deg-deg-an dan kadang-kadang ada keselnya juga. Ein jadi tau kalau menghadapi anak kecil itu nggak gampang, jangankan diajak untuk baca buku, di ajak ngobrol biasa aja perhatian anak-anak itu masih kemana-mana. Rempong memang, tapi itu lah tantangannya. Ein pengen mereka menganggap Ein sebagai kakak asuh sekaligus guru bagi mereka, tempat mereka bercerita dan bertanya segala hal. Yah, semoga cepat atau lambat mereka akan menganggap Ein begitu. Sekali lagi, mana suaranya????? Aaaamiiiiiin.

Jadi relawan SIJ itu kan nggak digaji, malah kitanya yang harus merelakan waktu, tenaga, dan dana demi SIJ ini. Karena kalau bukan kita yang peduli terhadap anak-anak generasi penerus bangsa ini, siapa lagi? Pemerintah? Pemerintah kayaknya udah kebanyakan kerjaan, daripada kita berdemo nggak di dengerin mendingan kita melakukan suatu tindakan. Nggak usah yang muluk-muluk dan “wow” dulu sih, mulai aja dengan bergabung menjadi relawan SIJ misalnya :P

“Jika orang tua berbicara masa lalu, kami anak muda berbicara masa depan, dan melakukannya sekarang!”

Kalimat ini saya temui ketika mendengar presentasi Muhammad Iman Usman, presiden Indonesian Future Leaders, dalam sebuah pertemuan di Cibubur, akhir Oktober lalu, Forum Indonesia Muda 2011. Dalam forum tersebut Iman terlihat bersemangat sekali menggali apa saja yang harus kami lakukan sebagai pemuda, dan apa saja yang sudah dilakukan oleh organisasinya dalam memberdayakan kepemimpinan pemuda.
Apa yang ditulisnya pada Power Point itu juga senada dengan pikiran saya. Dimana seorang pemuda, generasi penerus bangsa, nggak hanya membicarakan masalah saja, namun juga ia mencari solusi, menatap masa depan, dan memberikan tindakan nyata bagi perubahan di daerahnya, bukan sekedar berbicara hal-hal abstrak. Kalimat itu sekelebat menuntun saya terhadap sebuah komunitas yang baru bergerak di Jambi, yakni Sahabat Ilmu Jambi (SIJ).
Tidak pernah saya membayangkan sebelumnya jika SIJ akan dilirik banyak orang. Kalangan pelajar SMA hingga yang sudah bekerja pun berusaha bergabung dalam komunitas yang berdiri pada 5 Agustus 2011 ini. Meski umur kami masih pendek, tapi sepak terjang kami dirasa sangat menginspirasi berbagai kalangan untuk turut serta bekerja, bertindak, dan melanjutkan cita-cita bangsa, khususnya Jambi. Awalnya saya memang tidak begitu muluk SIJ akan dikenal sejauh ini. Kenapa? Karena dalam pandangan saya, anak muda Jambi hanya hobi ngemall, jalan-jalan, dan kental dengan hedonisme yang menguntungkan dirinya sendiri. Namun ketika saya bertemu dengan lebih dari 25 orang ini (mereka adalah relawan dan pengurus), ternyata anggapan saya itu bergeser sedikit menjadi: “Masih ada harapan dari segelintir pemuda yang mau berkontribusi bagi Jambi, meski itu masih kecil.”
Duluuuuu banget,saya pengin punya teman-teman yang satu ide untuk memajukan pendidikan. Kemudian itu terkerucut menjadi, pendidikan anak kurang beruntung. Lalu saya pun melihat fenomena lagi, banyak diantara teman-teman yang tidak hobi membaca bahkan menulis. Saya beranggapan bahwa kedua komponen ini akan berguna di masa depan! Percaya atau tidak, kedua hal itu akan menentukan pendidikan seseorang ke depannya. Seseorang dilihat dari apa yang ia baca dan ia kemukakan dalam tulisan. Selain itu, saya juga menyadari bahwa kurangnya perhatian pemerintah dalam menyediakan bahan bacaan kepada anak-anak kurang beruntung. Kalaupun ada, itu kadang tidak optimal. Saya bahkan pernah melihat sebuah taman baca milik pemerintah di kawasan Kota Baru yang penuh dengan ilalang di sekitarnya, bukan penuh dengan buku. *MIRIS*
Atas dasar itulah, setelah balik dari KKN awal Mei lalu, saya semakin menggebu-gebu bahwa saya harus menggerakkan anak Indonesia untuk hobi baca dan nulis. Yang terpikirkan saat itu adalah, nggak mungkin saya sendiri dong? Minimal ada beberapa orang yang mau diajak kerja sama dan memiliki tujuan/harapan yang sama. So that, sharing lah saya dengan kak Meila. She knows me so well deh. Kami punya cita-cita yang sama, ide yang sama, mau bergerak, dan melaksanakannya! Setelah ngobrol-ngobrol dengan kak Meila, saya kemudian menuliskannya dalam sebuah gagasan, menyebarkannya dalam akun social media (facebook dan twitter), dan pomosi via mulut ke mulut.
Finally, kita berkumpul pada 5 Agustus 2011. Sejak itu pula makin banyak orang yang bergabung. Entah karena memang peduli atau sekedar mau eksis, saya tidak peduli. Yang penting SIJ setidaknya dilirik sedikit oleh mereka. Dalam perjalanannya, SIJ nggak semulus yang dikira. Kita terkadang mesti memikirkan relawan yang kadang bersifat aktif-non aktif, kegiatan di panti, dan lainnya. Mungkin karena komunitas sosial belum booming di Jambi, jadi masih ada juga yang hilang timbul. Di satu sisi, kegiatan kita yang berkelanjutan dan tidak selesai dalam beberapa minggu bisa saja menyurutkan hati siapa saja. Ditambah lagi kondisi anak-anak panti yang kadang kala di luar prediksi. Nah klop! SIJ memang masih kecil, masih merangkak naik, masih butuh dukungan, masih butuh komitmen dan kepedulian, dan masih harus bergerak. Jadi jika salah satu saja tidak berkomitmen, SIJ pun buyar. Ketika satu saja sulit dikoordinir, maka hambarlah kami.
Saya rasa itu tidak berlebihan dikatakan. Mengingat relawan tidak dibayar dan memiliki aktivitas masing-masing, toh saya masih melihat beberapa teman yang mau menyempatkan dirinya hadir bertemu dengan kami saat rapat, mendampingi adik asuh dalam meningkatkan motivasi membaca dan menulis, saling kasih ide tanpa menganggap dia lebih hebat, dan terpenting adalah ia peduli dengan nasib pendidikan anak Jambi ke depannya. Ditambah pula kata komitmen. Ya kata ini dirasa memang perlu ditekankan bagi semua relawan, karena apa? Jika satu minggu berturut-turut relawan tidak datang mengunjungi adik asuh, bagaimana ia bisa dekat dengan mereka? Bagaimana ia bisa tahu perkembangan adik asuh?
Inilah yang saya katakan pada teman-teman, “Kami tidak membayar kalian, kami tidak memberikan hadiah, tapi kami memberikan kesempatan bagi kalian untuk turut mencerdaskan anak bangsa dengan kemampuan yang kalian miliki. Tidak perlu kalian pikirkan bahwa kalian tidak tahu anak-anak, jangan pikirkan bahwa kalian bukan berasal dari FKIP, atau kalian tidak punya waktu saking sibuknya. Yang justru kalian sadari adalah peran kalian sebagai pemuda. Sejauh mana kalian mampu mengimplementasikan predikat pemuda (pelajar, mahasiswa, dan umum) di kehidupan bermasyarakat. Setidaknya kalian punya pengalaman kelak, ketika kalian ditanya oleh cucu atau anak kelak: “Ibu, bapak, kakek, nenek, dulu waktu muda sumbangsih apa yang telah diberikan untuk Indonesia? Bukankah negara ini terletak pada pundak pemuda?”
Well, nggak terasa empat bulan sudah SIJ hadir di Jambi. Saya harap komunitas ini tidak terputus pada beberapa tahun saja, namun ia kelak akan abadi dan selalu ada dari generasi ke generasi. Saya harap SIJ akan jadi tonggak sejarah pergerakan pemuda dalam mengadakan perubahan di bidang pendidikan. Saya juga berharap makin banyak anak muda Jambi yang terinspirasi dan bergerak karena SIJ. Tak henti-hentinya saya berharap agar adik asuh kami di dua panti selalu diberikan kecerdasan sesuai kemampuan mereka untuk mengukir prestasi dan bersikap jujur atas nama Indonesia. Terima kasih untuk semua pengurus dan relawan yang telah mengorbankan waktunya, saya harap teman-teman tidak hanya menebeng nama, tidak hanya ngomong di belakang, tidak hanya datang dan duduk, tapi teman-teman bisa mengambil sisi positif dari SIJ dan menjadi bagian keluarga SIJ seutuhnya. Jangan segan, malu, takut, dan gengsi bergaul dengan sesama relawan ya. Kita disini masih belajar bukan? Kita disini masih perlu bimbingan bukan?
            
Relawan SIJ & pengurus saat gathering di Keiko, 3 Desemeber 2011

Author Name

{picture#https://1.bp.blogspot.com/-AR1lqziIsEU/VoPajR7EhlI/AAAAAAAAgpw/5dSD-JTcBQ4/s1600/SIJ%2BLogo.png} Sahabat Ilmu Jambi Menebar Ilmu Membuka Cakrawala {facebook#https://www.facebook.com/sahabatilmujambi} {twitter#https://twitter.com/sahabatilmujbi} {google#https://plus.google.com/+RikkySuryadi} {youtube#https://www.youtube.com/watch?v=CNkT08BrWk8} {instagram#https://www.instagram.com/sahabatilmujbi}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.