April 2012

Hari ini pendampingan pertama di bulan april, untuk mengawali awal bulan kita ngasih tema CINTA DAN KASIH SAYANG untuk kembali menanam dan menebarkan cinta sayang kepada semua, agar bulan ini terlewati dengan penuh cinta kasih.
sebelum pendampingan kita main games dulu, ngebuat kotak teka teki dengan kolom blank dan adik asuh harus ngelengkapin setiap kotak yang udah di kasih clue kasih sayang di satu baris kotak mendatar. adik asuh antusias banget buat maju ke depan papan tulis untuk ngisi setiap kolom blank. dan ada 3 adik asuh yang nilainya seri ibnu, mario dan jefri. tapi yang beruntung dapet doorprizenya itu mario karna dia yang berhasil bikin satu kalimat tentang cinta yaitu "AKU CINTA IBU KU".


jam menunjukkan pukul 4 sore, pendampingan pun di mulai.adik asuh mulai berpencar mencari kakak asuhnya. suasana benar-benar ramai. bicara tentang cinta dan sayang itu gak akan pernah ada habisnya. bukan hanya cinta dan sayang ke lawan jenis aja, tapi juga ke orang tua, adik kakak, lingkungan dan yang paling penting ke TUHAN. wujud dari cinta dan sayang itu sendiri pun berbeda dengan berbagai bentuk yang sesuai dengan porsinya. cinta dan sayang terhadap tuhan itu dalam bentuk ibadah dan menunaikan kewajiban kita kepadanya kayak yang umat muslim sholat, kritiani ke greja dan agama-agama lain sesuai dengan tuntutannya. cinta kepada orang tua menuruti segala perintah orang tua, tidak melawan kepada mereka, dan harus menjadi sosok yang bisa di banggakan. cinta dan kasih kepada adik kakak dengan menjaga mereka, melindungi dan mengasihi mereka. cinta kasih ke lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak lingkungan dan selalu menjaga lingkungan. banyak bentuk cinta kasih lainnya yang mungkin gak terlihat, gak teraba, gak terungkapkan, tapi terasa di hati kita masing-masing.
jadi jangan pernah berhenti menebarkan cinta dan kasih di mana pun kamu berada ya. SALAM SIJ, menebar ilmu membuka cakrawala!!

tertarik banget dengan pengalaman yang di alami kak bella moulina sehingga mimin ijin copast isi blognya buat share sama kalian semua. gak banyak mereka yang percaya sebuah mimpi dapat menjadi nyata akan tetapi gak sedikit juga yang sangat percaya sebuah mimpi mampu menjadi nyata.
guys, mimin pernah baca qoutes hebat yang luar biasa dahsyat kekuatannya yaitu "bermimpilah karna tuhan akan memeluk mimpi mu" sejak saat itu mimin gak pernah takut untuk bermimpi dan memiliki cita-cita, meski orang-orang berkata jangan terlalu tinggi nanti kalau jatuh akan sangat sakit, tapi percayalah bahwa saat gagal kita bukan sedang jatuh, hanya saja kita tuhan sedang ingin melihat kesungguhan kita untuk menggapai mimpi kita itu, maka siapkan lah diri kita untuk menjadi layak bagi cita-cita kita itu. yuuk simak kisahnya di cerita kak bella moulina.


Pengejar Mimpi dan Harapannya

  
La Tahzan
Asslmlkm,
Maaf ibu mengganggu bella..ibu sebenarnya sangat sedih liat status Bella akhir2 ini yg sepertinya ‘patah’ sekali karena kegagalan u/ mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri (USA, I supposed?).

Ibu ga ingin banyak menasehati karena ibu ga mau terlalu menggurui..apalah ibu ini sampe bisa menasehati..

ibu cuma ingin sharing sebuah cerita nyata ttg teman ibu..

Beliau pernah mengalami yg bella rasakan sekarang lbh parah bahkan..dia berkali2 di’kalahkan’ oleh teman lain yg bahkan punya nilai TOEFL jauh dibawah teman ibu..pernah dlm suatu kesempatan beasiswa, dari jambi dikirm 5 orang untuk wawancara akhir, you know what?, ke 4 teman laen lolos dan hanya dia yg hrs pulang ke Jambi dgn tangan hampa..

Teman ibu menangis dan bertanya ‘apa salahku?’..’Harus bagaimana lagi?’
Ibu ga bisa menjawab..ibu cuma mencoba mengingatkan bahwa Allah tidak pernah mengingkari janjinya bahwa setiap permintaan umatnya akan dikabulkan..tapi dengan satu dari 3 cara: dikabulkan instantly, dikabulkan pada waktu yg tepat, atau dikabulkan dengan diganti yg lebih baik..

mungkin kita cuma hrs bersabar..dan mengingat bahwa dapat scholarship bukan satu2nya rezeki dari Allah..mulai menata hati, mencoba melihat rezeki laen yg mgkn selama ini luput dari perhatian..
Juga memperbanyak memudahkan urusan orang lain..tapi ingat ya bella, jangan berdagang dlm berbuat baik..artinya jgn berharap kalau kebaikan kita akan lgsg dpt balasan atau membuat yg kita inginkan jadi terkabul..karena itu namanya berdagang dengan Allah..itung2an..berbuat baik lah karena memang ingin menolong orang, terserah akan ada hasilnya atau tidak..

Kembali ke cerita teman ibu..alhasil beliau tetap belum dpt beasiswa, tp beliau ga begitu patah lagi..beliau jg mulai membuka hati kepada seseorang teman yg selama ini sangat memperhatikan namun luput dari perhatian karena si teman sibuk mengejar mimpinya..mereka kemudian menikah, punya bayi yg sangat lucu..ortu jg senang sekali krn emang mereka sdh lama ingin si teman menikah..

And you know what? Setelah si baby sktr 4 tahun, teman ibu dapat juga beasiswa, bahkan ke negeri yg lebih baik..Eropa!..
One day, teman ibu datang ke ibu lagi..dengan sukacita berbagi berita bahagia dan tak henti2nya bersyukur..ternyata kegagalan kmrn membuat dia dikarunai segala yg lebih baik..suami yg baik, anak yg lucu, ortu yg bahagia,dan beasiswapada waktunya…yg mgkn ga akan dia dapatkan kalau dia brgkt kmrn..

Ibu yakin bella sekarang ada di posisi teman ibu dulu..mgkn ada baiknya bella ‘melupakan’ dulu keinginan yg satu itu u/ sementara dan memeprhatikan hal2 lain yg mgkn luput..bukan berarti bella hrs memaksakan diri menikah jg kl emang blm ada rencana…(Kl sdh ada rencana sih, bagus juga ◦°◦:D:D◦°◦Нзнзнз ◦ )
nanti InsyaAllah ada saatnya bella sdh lbh siap dan memulai lagi ikhtiarnya..

InsyaAllah, pada waktu yang terbaik menurut Allah, bella akan dapat semua yg bella inginkan..
آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

(Just sharing)…”
Segelintir paragrap di atas merupakan pesan mom Ella Masita yang sudah beliau berikan kepada saya lewat inbox facebook. Entah kenapa ketika mom Ella mengirimkannya kepada saya, saya terharu dan sedih membacanya. Saya dan mom Ella tidak begitu dekat sewaktu beliau mengajar di kelas saya, namun dalam beberapa tahun ini beliau selalu menyemangati saya, salah satu dosen yang cukup banyak memberikan perhatian kepada saya, bagaimana menyikapi impian yang gagal :’)
Refleksi saya dari pesan mom Ella tersebut terkenang kembali pada dua hari yang lalu, dimana untuk keempat kalinya saya mengikuti tes pertukaran pemuda antar negara yang diadakan oleh Dispora Jambi. Sejujurnya itu adalah yang kesembilan, sebelumnya saya juga ikut di tiga institusi, IELSP, SUSI, dan satu konferensi islam. Sayangnya kedelapan institusi yang saya coba itu belum menunjukkan pertanda baik, dan seleksi PPAN ke Kanada dan Malaysia untuk perempuan tahun ini merupakan yang kesembilan. Dan seharusnya saya memang tidak ikut seleksi ini lagi, namun begitu kuatnya dorongan dari teman-teman dan diri saya sendiri, akhirnya saya memutuskan ikut lagi.
I’m dreamcatcher. Mungkin ada juga yang menyebut saya sebagai orang yang ambisius, perhaps? Atau bisa jadi saya yang tidak pantang menyerah? Bagi saya, jatuh..ya bangun lagi, dan kalo gagal..ya coba lagi! Selalu ada semangat di dalam saya untuk berjuang lagi di lain kesempatan. Saya berusaha menilik kekurangan tahun sebelumnya, dan memperbaikinya di tahun selanjutnya. Meski memang tak semulus yang dikira, saya selalu tersenyum terhadap apapun keputusanNya, bahkan sepahit atau semanis apapun itu. Impian itu kalau nggak dikejar dan nggak diusahakan ya nggak bakal dateng. Itulah saya, seorang pengejar mimpi. Dan bukan hanya mimpi, tapi juga berusaha, berdoa, dan tawakkal.
Terharu sekali rasanya melihat banyak orang yang mendoakan saya, entah itu implisit atau eksplisit, entah itu kamu, dia, atau mereka? Terima kasih atas doanya. Semangat dari mereka membuat saya kuat, ya harus kuat bukan? Kalau nggak kuat, bukan pemuda namanya! Doa mereka lah yang justru membuat saya bertawakkal dalam dua hari kedepan, dimana pengumuman PPAN akan diumumkan di Dispora senin depan, 2 April 2012. Doa tulus yang keluar dari hati mereka tak pelak membuat saya menangis, bila mengingat perjuangan saya selama ini yang mungkin kalian anggap tidak seberapa.
Jatuh bangunnya saya mengejar impian yang berkali-kali belum dikabulkanNya, membuat mental saya ditempa. I prepare the best and the worst of the result! Selalu stay cool ketika sebuah keputusan tidak sesuai yang diinginkan, meski dalam hati bertanya-tanya, apa ya kekurangan saya? Atau apakah Allah Swt belum mengizinkan saya? Dia belum meridhoi saya? Atau malah belajar ke luar negeri adalah sesuatu hal yang buruk ketika saya menjalaninya? Wallahua’lam.
Saya yang dulu sempat minder karena: nggak cantik, bahasa Inggris juga nggak lancar amat, nggak punya orang ‘dalem’, nggak tahu budaya Jambi, perlahan-lahan menepis hal itu. Biar bagaimanapun juga kalau saya belajar jadi lebih baik dan Allah Swt belum merestuinya toh saya juga nggak akan lolos. Dan kalau saya sudah berusaha yang terbaik, Allah Swt menempa mental saya serta melihat seberapa keras perjuangan saya, dan saya juga selalu berdoa kepadaNya, toh kesempatan itu pasti akan datang juga. It’s just a matter of time, Bella, as I always said to my self. Kamu emang nggak cantik, nggak tinggi, nggak ada prestasi bagus, nggak ada relasi orang dalem, nggak tahu budaya Jambi dengan baik, atau perasaan negatif dahulu kala tersebut, membuat saya berupaya mengubahnya. Menggali ilmu dan pengalaman dari mereka yang rejeki ke luar negerinya sudah duluan ada daripada saya adalah hal terpenting. Minder sih pasti, gimana nggak, ketika orang udah mengenal dan mempelajari kehidupan masyarakat luar, saya belum ada apa-apanya. Ilmu mereka justru lebih banyak daripada saya bukan? Tapi saya biasa-biasa saja, menganggap mereka juga pasti dahulunya sama seperti saya. Pernah jatuh berkali-kali, dan kemudian diberikan izin olehNya. Sekali lagi, ini adalah masalah waktu. Kapan Allah Swt mau mengaulkan permintaan kita, semua keputusan ada di tanganNya.
Satu hal yang mungkin nggak bisa saya sembunyikan ketika gagal adalah kecewa. Perasaan ini memang lumrah bukan? Kita sudah berharap, namun Yang Maha Kuasa belum mengizinkan. Pernah saya kecewa dan sangat bertanya-tanya kenapa Allah Swt belum memberikannya? Kenapa malah memberikan kepada mereka yang baru sekali atau dua kali mencoba? Lama kelamaan saya jadi sadar, bahwa pertanyaan saya itu salah banget! Saya nggak boleh meragukan keputusanNya, saya harus selalu berpikir positif terhadapNya, dan saya harus bangkit lagi dari kegagalan! Saya pun mengamini ayat Al-Qur’an ini: “Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, tetapi Allah Swt membencinya. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, tetapi Allah Swt menyukainya.” (ini surat apa saya lupa teman-teman, mohon dikoreksi jika ada yang tahu)
Kalau boleh saya interpretasikan ayat yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia itu berarti seperti ini: boleh jadi apa yang selama ini saya cita-citakan bagus untuk saya, mungkin itu ternyata tidak sesuai dengan apa yang dikehendakiNya, dan bahkan bisa jadi sesuatu hal yang saya benci malah diridhoinYa, who knows right? Untuk itulah saya selalu percaya apapun keputusan yang diberikan Allah Swt kepada saya. Termasuk keputusan yang mesti saya lihat dan dengar senin besok. Rasa deg-degan pasti, bertanya-tanya, dan berharap yang terbaik. Satu pinta saya kepada Allah Swt, kalau memang ini sudah jalan Bella, izinkan Bella ya Allah, ridhoilah..kabulkanlah.. Ataupun jika itu bukan jalan Bella saat ini, tegarkanlah Bella, kuatkanlah hambaMu ini untuk kesekian kalinya, hingga Engkau benar-benar mengabulkan impian ini. Jadikan Bella sebagai perempuan yang tidak sombong, tidak ambisius, dan selalu semangat meski kalah. Impian saya adalah menjadi yang terbaik dan mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga, teman, dan masyarakat Jambi :’) Maka dari itu, berikanlah keputusanMu yang terbaik tahun ini..
4

copast dari blog ketua Sahabat Ilmu Jambi yaitu kak bella maulina yang melakukan perjalanan di pagi hari menuju tempat yang bersejarah di jambi. cerita pengalaman ini di harapkan agar pemuda pemudi jambi kelak akan dengan bangganya membawa nama jambi ke penjuru dunia. berikut ini adalah salah satu tempat bersejarah di jambi. cheks this out !!


Menara Air: Awalnya Milik Belanda, Kini?

Perjalanan minggu pagi itu (11/03/2012) membawa saya, Kak Ruth, Ein, Lova, Mas Kelik, Mas Pras, Kak Eko, Rizki, dan Mas Hanif memiliki pengalaman baru dalam sejarah tur. Minggu pagi biasanya diisi dengan menonton televisi, bangun tidur yang agak molor, atau bahkan membereskan kamar. Rutinitas itu pun berubah seketika pada minggu lalu, piknik dengan berjalan kaki sambil mengenal Jambi dari sudut-sudut kecilnya menjadi kenangan tersendiri bagi peserta tur pertama Jambi Punyo Crito. Alhasil setelah selesai tur, 11 Maret merupakan awal kebersamaan orang-orang pecinta jalan-jalan .
Kami melewati berbagai kehidupan pagi itu. Setelah berkunjung ke dua tempat tur, Monumen Pelajar Pejuang/Tentara Pelajar Sriwijaya dan Mesjid Agung Al-Falah, kami beranjak ke Menara Air PDAM yang terletak di samping SD N Al-Falah. Setelah disuguhi dengan beragam aktivitas di kawasan Simpang Mangga, Simpang Bata, dan Pasar Angso Duo, kami pun menginjakkan kaki di tempat tadi. Dalam benak saya sebelumnya, menara air ini bukanlah sesuatu yang unik. Namun pepatah tak kenal maka tak sayang tampaknya benar. Justru menara ini punya kisah yang membuatnya unik.
Saat matahari pagi beranjak naik, beberapa manusia memulai aktivitasnya. Entah sebagai pekerja di seputaran pasar, satpam, tukang ojek, hingga petugas di menara air kami temui. Kami pun termasuk masyarakat Jambi yang juga memiliki aktivitas yang nggak biasa pagi itu. Jalan kaki dalam mengenal Jambi pun berhenti di menara air. Disana kami bertemu dengan seorang satpam dan petugas operator PDAM di bagian belakangnya. Sayangnya tidak satupun dari kami yang ingat nama dua lelaki itu. Dan untungnya, saya lebih dahulu survey ke tempat ini beberapa waktu sebelumnya.
Bersama teman-teman tur, saya menceritakan kembali informasi yang saya dapatkan dari Pak Edi dan Pak Imam, dua petugas operator yang kebagian shift siang dalam menjaga sirkulasi PDAM ini. Ternyata ada beberapa fakta mengejutkan bagi saya dan teman-teman yang tidak diketahui sebelumnya. Ya, menara air ini dulunya dibangun oleh penjajah dari negara kincir air, Belanda. Kokohnya bangunan milik Belanda sejak zaman penjajahan ini terbukti hingga saat ini. Meski tidak dicat ulang oleh pemerintah Jambi, namun kemegahan berdirinya menara air menunjukkan bahwa dulunya ia memiliki arti penting bagi pemerintahan Belanda.
Makna tersebut terekam dalam dua hal.  Belanda menggunakan menara air ini sebagai benteng dimana mereka dapat memata-matai musuh dari ketinggian mencapai 100 m yang melewati Sungai Batanghari. Ketika anda berdiri di lantai paling atas menara air tersebut, Jambi pun terlihat jelas dari berbagai arah, bahkan hingga daerah Simpang Kawat dan daerah pedalaman Seberang terlihat dari atas menara ini. Fungsi kedua adalah mengaliri air hujan ke rumah-rumah penduduk yang saat itu mendiami Jambi. Hingga sekarang pun, menara air ini mengaliri air ke rumah penduduk yang berada di kawasan Pasar dan Jambi Timur. Untuk hal pertama, di sepanjang daerah ini memang dulunya dikuasai Belanda. Sebuah benteng megah pernah berdiri di Mesjid Agung Al-Falah, sepanjang jalur Museum Perjuangan Rakyat Jambi hingga SMP N 1 Jambi adalah bukti dimana kekuasaan Belanda pernah bernaung di bumi pinang ini.
Menara air ini juga menyimpan sejuta misteri. Pak Edi mencontohkan, penampakan ‘sesuatu’ sering terjadi di dalam menara air tersebut. “Menara air yang tinggi yang berada di tengah dan diapit dua bangunan ini meyimpan kisah misteri. Kalo ndak kuat naik hinggo ke atas, jangan naik. Kalo idak, kepala bakal pusing. Selain itu, soal penampakan yang misterius jangan lagi ditanya. Sering nian ‘liat sesuatu’ di menara itu,” kata Pak Edi yang juga memberi tahu saya soal dahulu kala terdapat makam Putri Ayu di sekitar area menara air ini.
Teman-teman yang mendengarkan ini cukup antusias. Terlebih lagi ketika saya mengkroscek informasi kepada Kak Ruth dan Kak Eko yang sengaja mengelabui bahwa mereka pernah naik ke atas menara, dan itu sangat mustahil dilakukan. Selain kita harus memiliki izin dari pihak PDAM dan kunci untuk membuka menara, kita juga harus siap mental. Menara air ini jika dilihat dari luar memang terlihat seram. Ia tidak dicat, dan bahka banyak bagian yang menurut saya perlu perawatan serius dari pemerintah. Wajar ketika orang ingin menaiki menara ini dia harus siap mental, pikir saya.
Sayangnya bangunan Belanda ini tampak kurang terawat dibandingkan beberapa bangunan lain yang bercat biru. Bangunan PDAM berwarna biru tersebut menurut Pak Edi merupakan bangunan baru, ia dibangun sejak 1980-an. Warna cat biru pun mudah diaplikasikan di beberapa bangunan itu, tidak seperti menara air Belanda yang agak rumit. Sepintas menara air milik Belanda ini bentuknya sama dengan menara air di Jelutung, namun perbedaannya adalah menara air di Jelutung dicat oleh sponsor operator seluler, sedangkan menara air di daerah Putri Ayu ini dibiarkan catnya mengelupas begitu saja. Tidak dicat ulang, tidak memiliki sponsor, dan terkesan menyeramkan.
“Untuk ngecat ulang menara disini butuh biaya yang banyak, Mbak. Bentuknya juga lebih rumit daripada yang di Jelutung. Wajar saja kalau operator seluler berkeinginan mengecat menara air disana, karena desain bangunannya nggak rumit seperti milik peninggalan Belanda ini,” tuturnya. Ya, semoga saja peninggalan Belanda ini masih kuat untuk beberapa tahun ke depan dengan atau tanpa dicat oleh sponsor atau pemerintah Jambi. Yang tidak diinginkan adalah, anak muda akan seolah-olah apatis terhadap bangunan yang justru dahulunya memiliki sejarah ini. Sejarah yang menunjukkan bahwa upacara bendera kemerdekaan RI pertama kali di Jambi, 17 Agustus 1945, justru diadakan di sepanjang menara air dan Museum Perjuangan Rakyat Jambi ini. Oh, jangan sampai keapatisan itu terjadi bukan? (Bella Moulina)

Menara Air PDAM di samping SD N Al-Falah

Author Name

{picture#https://1.bp.blogspot.com/-AR1lqziIsEU/VoPajR7EhlI/AAAAAAAAgpw/5dSD-JTcBQ4/s1600/SIJ%2BLogo.png} Sahabat Ilmu Jambi Menebar Ilmu Membuka Cakrawala {facebook#https://www.facebook.com/sahabatilmujambi} {twitter#https://twitter.com/sahabatilmujbi} {google#https://plus.google.com/+RikkySuryadi} {youtube#https://www.youtube.com/watch?v=CNkT08BrWk8} {instagram#https://www.instagram.com/sahabatilmujbi}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.