“maka, nikmat Tuhan mana lagikah yang kau dustai?” (QS. Ar-Rahman [55]: 55 )

Alhamdulillah…
Rasanya ingin saja berteriak mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah, tiada nikmat lain yang begitu indah ketika datangnya sang fajar dapat menghirup udara dengan hati yang riang.
27 Januari 2013, tiada yang dapat diungkapkan saat usia 20 tahun, hidup sebagai orang dewasa sulit rasanya, hal itu  menjadi momok yang menakutkat bagi ku sejak dulu. Dapatkah aku mengulang masa kecilku saat 17 tahun yang lalu, aku masih sibuk dengan boneka susan, dan tedy bear kesayangan ku atau melompat diatas kasur bersama kakak, atau sesekali membuka dan menutup pelan-pelan untuk sekedar ingin mengetahui bagaimana keadaan kulkas saat lampunya tidak menyala? Rasanya ingin sekali aku melakukan hal yang sama seperti waktu itu, lepas, bebas, tulus, dan tanpa beban.
Itulah hidup, hidup di dunia bukanlah sebuah pilihan, ya bukan sebuah pilihan. Allah sudah menggariskan kehidupan seorang manusia, dan kita sebagai umatnya hanya menjalankan apa yang telah Allah tetapkan untuk kita, untuk menjalankan skenario yang telah Allah buat, seperti sebuah lingkaran yang tidak memiliki sudut untuk dapat keluar dan kita berada didalam lingkaran itu, apabila kita tidak mengikuti yang telah Allah tetapkan, itu artinya kita mengingkariNya.
Usia 20 tahun, bulan januari adalah bulan yang penuh dengan berkah, karena bukan hanya aku yang berulang tahun, ada ayah dan teman juga berulang tahun tepat pada tanggal 27 januari seperti ku.  Akhir bulan menjadi sebuah awal cerita yang baik. Pada Bulan Februari alhamdulillah aku ayah dan ibu pergi ke pekanbaru untuk menghadiri pernikahan bang Wafi, oh iya pada bulan januari sebelumnya aku dan ibu juga turut hadir dipernikahan kak Mila, ya kami hanya berdua menggunakan travel, namun itu menjadi pengalaman pertama ku melihat pekanbaru.  Perjalanan menuju pekanbaru saat pernikahan bang Wafi penuh dengan rintangan, swift tangguh menjaga aku, ayah dan ibu dalam perjalanan. Tidak hanya ke pekanbaru kami melanjutkan perjalanan juga ke bukittinggi dan kemudian kembali ke Jambi.
Bulan Maret, saya dan anggota BEM Fakultas Hukum disibukkan dengan beberapa program kerja (proker) dan salah satu proker, saya dipercaya sebagai ketua pelaksana untuk program LKTI, itu menjadi kabar buruk sepertinya, anggota yang minim membuat kami harus bekerja keras agar tercapainya tujuan, dan Alhamdulillah proker itu berjalan dengan baik walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Tidak hanya disibukkan dengan proker BEM, saya juga mempersiapkan untuk berangkat Umroh bersama ibu dan nenek. 24 maret 2013, kami berangkat ke Jakarta, penuh dengan rasa haru perjalanan yang ditunggu-tungu oleh ibu dan nenek Alhamdulillah dapat terwujud. Banyak hikmah yang saya dapatkan selama di mekah, pengalaman yang begitu bernilai tak kan terbayar oleh sebongkah emas. :’)
(lihat cerita “umroh usia muda”)
Setiap bulan penuh berkah.  Pada Bulan April,  Alhamdulillah Setelah sepulang dari mekah Niki mendapat kabar baik dari padang, bahwa karya tulis kelompok  lulus untuk masuk ke tahap presentasi di padang. Saya, Eca, dan Niki berangkat menuju padang (UNAND) untuk mengikuti tahapan lomba enterpraneur. TEKO AWO. Ada yang pernah mendengar nama tersebut? Nama itu adalah karya kami untuk dipresentasikan. TEKO AWO berasal dari daerah Niki (kerinci), TEKO yaitu singkatan yang diambil dari TEh KOpi,  mungkin terasa asing ditelinga tetapi, spertinya tidak asing ditelinga masyarakat kerinci. Minuman teh daun kopi merupakan minuman tradisional daerah kerinci, minuman tersebut semakin lama memang  jarang terdengar,  secara tradisional penyajiannya menggunakan mangkok batok kelapa, yang kemudian kami sajikan dengan lebih modern dan praktis. Tidak apa, kemenangan bukanlah menjadi tujuan kami, namun pengalaman yang begitu luar biasalah yang menjadikan hidup lebih berwarna.
Masuk Pada Bulan Mei, dapat kabar bahwa saya lulus di Forum Indonesia Muda, subhanallah… waktu yang dinanti akhirnya datang juga, FIM yang akan diadakan di Bukittinggi ini dilaksanakan pada awal juni, saya berangkat pada tanggal 31 Mei 2013. Kenikmatan yang sangat luar biasa ketika bertemu dengan pemuda-pemuda hebat seluruh Indonesia berkumpul dalam satu forum, tidak terbayang sebelumnya doa yang cepat dikabulkan oleh Allah,, thanks to Allah..
Pada Bulan Juni, TIM Apik KPK mengadakan pertemuan di Jakarta untuk bertemu dengan anggota di beberapa titik kota di Indonesia, mengirim tiga perwakilan dari setiap kota untuk menghadiri pertemuan tersebut. Dengan hasil keputusan yang akan berangkat ke Jakarta adalah Ibu Yulia, Bpk Windarto, dan Haryani (saya). Kami menuju kota metropolitan dengan mengucapkan basmalah, disana juga bertemu teman-teman Apik KPK yang baik dan ramah tak jarang kami bertukar pengalaman seputar rekam sidang, dan sharing mengenai kuliah.
Pada Bulan Juli, hari yang ditunggu ketika semua umat manusia di dunia memiliki kesempatan yang sama memperbanyak ibadah di bulan ramadhan, bulan yang dinanti umat muslim ini saya juga mengisi aktifitas-aktifitas bersama keluarga KITA, kami mengujungi panti Madinatul Aitam untuk dapat buka bersama dengan adik-adik.
Pada Bulan Agustus, memasuki awal bulan agustus Alhamdulillah puasa masih tetap berjalan hingga hari kemenangan itu tiba. Daaaaannnn Lebaran tiba!!!!  walaupun tidak dapat berkumpul dengan keluarga besar di Bukittinggi namun, terbalaskan dengan sahabat dan kerabat yang berkunjung kerumah untuk berbagi kebahagiaan bersama, hingga pada akhir bulan agustus kami (Sahabat Ilmu Jambi) merayakan hari Milad SIJ ke-2 dipanti Al-Kautsar. Dan selamat untuk sahabat saya Rara menjadi relawan of the year..terus berkontribusi dan melakukan perubahan!!!GANBATTE!!  ^_^.
Pada Bulan September, sebagai puncak ujianku disini, ada tangis bahagia dan kecewa, yuk baca terus.. :”). Semangat yang membara untuk proker Sahabat Ilmu Jambi, saya dipercaya untuk menjalankan program SIJ goes to School, Alhamdulillah dirapatkan pada bulan september, dengan bacaan basmalah program tersebut dinamakan Jelajah Sekolah. Ditengah-tengah perjuangan saya mengurus jelajah sekolah (lebay sedikit), saya bersama teman-teman panitia berusaha untuk tembus proposal ke beberapa titik untuk diajak bekerja sama, namun disamping itu saya dihadapkan ujian sedikit. Orang tua yang akan segera berpisah. Perceraian yang tak pernah saya inginkan, bagaimana mungkin disaat ulang tahun perak mereka ditahun 2013, seharusnya mereka dapat harmonis, tetapi surat perceraian mereka dilayangkan. Bagaimana dengan ku?? Aku hanya menangis kah? Atau tersenyum menahan sakit? Mungkin ia, aku berusaha tegar didepan mereka, namun dibalik ketegaran itu bagaimana mungkin saya diam saja. Ketika ikhtiar dalam doa terus ku panjatkan kepadaNya, saya meminta bantuan pula terhadap makwo Masni. Makwo sebagai penengah kemelut rumah tangga ayah dan ibu, seharusnya saya dan kakak yang menyelesaikan, namun emosi mereka tak mampu membuat kami berbesar hati, dan akhirnya Alhamdulillah ibu menarik surat gugatan hingga kembali normal. Terima kasih Allah,  lewat Makwo dan keluarga, ayah dan ibu dapat bersatu kembali, seiring melewati hal tersulit program Jelajah Sekolah berhasil bekerja sama dengan pihak Kantor Bahasa untuk menghadirkan Duta Bahasa. Alhamdulillah, Allah Akbar..!!!
Pada Bulan Oktoberprogram Jelajah sekolah untuk pertama kalinya di adakan di SMA Negeri 5 kota Jambi. Selama program tersebut berjalan tahukah, saya bukan hanya melaksanakan program tetapi sekaligus temu guru tersayang dan banyaknya kami bercerita. Sedikit takut dengan kedatangan saya kesana akan basic yang katanya dulu anak IPA tetapi justru memilih jurusan IPS. Ternyata, cerita saya yang memilih jurusan hukum memang disayangkan oleh guru-guru, tetapi itulah skenario yang sudah Allah buat, InsyaAllah yang terbaik, hanya itu tanggapan saya ^_^. Senangnya bukan main Jelajah Sekolah di SMA Negeri 5 berjalan dengan baik.
Pada Bulan November, saya mengunjungi sanggar Evergreen untuk ke-2 kalinya, sebelumnya saya pernah ke sanggar Evergreen akhir bulan oktober bersama kak Tridai. Ya… kak Tridai mengenalkan saya dengan Bu Yanti pemilik serta pendamping anak-anak sanggar. Senangnya bukan main ketika saya ikut bergabung dengan Bu Yanti, anak-anak yang belajar menulis seakan menegur saya secara halus untuk giat juga menulis, bahkan salah satu anak sanggar hasil tulisannya sudah menjadi buku. Habatnya bukan main, bu yanti bisa mencetak anak-anak untuk menjadi penulis, tak heran saya pun hampir setiap hari minggu pukul 09.00 (pagi) menyempatkan waktu untuk berkuncung ke sanggar hingga waktu zuhur datang, selain itu saya juga mencuri ilmu bu Yanti mendidik anak-anak nya, bayangkan saja bu yanti dapat menemukan passion anak-anak nya saat anaknya masih duduk dibangku Sekolah Dasar, berkat kegemaran yang terus dilatih dapat menjadi prestasi yang sangat luar biasa. Karena saya setiap minggunya membantu bu Yanti, saya diajak ibu untuk bersama-sama melakukan program pada bulan Desember, ibu pun meminta saya untuk mencari anggota yang mampu menolong kami untuk melaksanakan program kerja Evergreen.
Pada Bulan Desember,  awal bulan disibukkan dengan UTS dan menjalankan program kerja evergreen, saya menemukan tim dari anggota KITA, ada Ridho, Zainul dan Putra.  Kami akan melaksanakan program tersebut pada 17 dan 18 Desember di dua tempat, hari pertama akan dilaksanakan di Aula Rumah Dinas Wali Kota dan hari ke dua akan dilaksanakan di Kabupaten Tanjab Timur. Penyeberan pamflet sudah dilakukan dengan kerja keras, hampir hari-hari kami berada di GINDO, ya… ini toko sate milik keluarga saya yang baru saja dibuka pada bulan desember, disanalah saya dan teman-teman bekerja untuk mempersiapkan semua peralatan untuk program, mulai dari mengedit hingga mencetak pamflet yang sungguh sangat luar biasa lelahnya. Hingga mendekati hari H kami mendapati segelintir masalah, bahwa Aula Rumah Dinas tidak dapat dipakai pada tanggal 17, mau tidak mau kami menukar hari pelaksanaan tempat, hari pertama akan dilakukan di Tanjab Timur dan hari kedua barulah dilaksanakan di Kota, teman-teman yang sudah bersemangat dapat menghadiri palaksanaan di Tanjab Timur mau tidak mau harus stay di Kota, hanya saya dan bu Yanti yang pergi bersama Bpk Yusron  (pembicara) dan Mas Naufal (asisten) berangkat ke Tanjab Timur, Alhamdulillaah… pelaksanaan di Tanjab Timur dihadiri 173 peserta luar biasa semangat mereka. Pada hari ke-2 kami dengan rasa antusias pula mempersiapkan acara, dan Alhamdulillah dapat berjalan baik dengan segala kekurangannya disana namun dapat tertutupi dengan baik. Belum selesai dengan rasa lelah, malamnya saya, Zainul, dan Putra berdiskusi bersama untuk mempersiapkan LKTI yang akan dipresentasikan diesok harinya, ada rasa takut karena saya baru mempelajarinya malam bersama dengan mereka, ya LKTI tersebut merupakan buah fikiran zainul, hanya zainul yang menguasai karya tulis. Hingga hari esok tiba, pukul 07.00 saya sudah berada dikampus, kami harus kuliah terlebih dahulu hingga jam 08.00 . Setelah jam kuliah selesai kami bersama-sama menuju IAIN dengan sejuta harapan saya dapat berjalan lancar, sepanjang perjalanan tidak terlalu deg-degan namun hingga sampai di tempat lomba, mulailah hati cenat-cenut., (hahaha). Oke dengan bismillah kami mempresentasikan,………………………………………………………………………………………………………..alhasil…
JUARA 1 dapat diraih… sukur alhamdulillah…  walaupun terlihat Zainul yang lebih banyak menguasai materi, tapi ini menjadi pengalaman berharga bagi kami ber tiga dan InsyaAllah pengalaman ini menjadi motivasi untuk saya. Aamiin…
Akhir tahun yang manis, semua resolusi telah tersusun dengan baik untuk tahun 2014, semua harapan yang manis tercurahkan dari dalam hati. Berfikir positif untuk melangkah maju ke depan!!
Semua yang berasal dari hati akan menghasilkan cinta yang suci… keep positif thinking!!
*tulisan diatas adalah sepotong cerita, kalau mau lebih lengkapnya lagi langsung saja tanya orangnya :D